Mahasiswa Program Magister Manajemen Universitas Tarumanagara (MM Untar) berpartisipasi aktif dalam webinar nasional bertema “Membangun Masa Depan Finansial: Literasi Keuangan, Proteksi, dan Akses Permodalan untuk Generasi Muda” yang diselenggarakan oleh Aliansi Program Magister Manajemen Indonesia (APMMI) pada Jumat (01/08/2025). Kegiatan ini diikuti oleh lebih dari 990 peserta dari berbagai universitas dan disiarkan secara daring melalui Zoom. Webinar ini menghadirkan para pemimpin dari tiga institusi strategis dalam ekosistem keuangan nasional: BRI Group, PT Pegadaian, dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM). Mereka membagikan wawasan dan strategi dalam memperluas inklusi keuangan, memperkuat kapasitas pelaku UMKM, serta membangun kesadaran literasi finansial sejak usia muda.
Sebagai pembicara pertama, Dani Wildan, EVP Micro Business Development – BRI Group, memaparkan tantangan dan peluang dalam pemberdayaan UMKM di Indonesia. Ia menyoroti bahwa 99,7% pelaku usaha di Indonesia adalah UMKM, dan BRI telah menyusun kerangka pemberdayaan tiga fase: literasi dasar, literasi bisnis, dan literasi digital. Dengan pendekatan ini, BRI berhasil menyalurkan KUR senilai lebih dari Rp 1.257 triliun kepada 42 juta penerima. “Digitalisasi bukan lagi keunggulan kompetitif, tapi keharusan,” tegasnya.
Pemaparan Materi oleh Aryo Swastika Nugroho dari BRI Insurance
Melanjutkan sesi, Aryo Swastika Nugroho dari BRI Insurance menekankan pentingnya proteksi risiko dalam perencanaan keuangan pribadi maupun bisnis. Ia menjelaskan bahwa tingkat penetrasi asuransi umum di Indonesia masih rendah, yakni di bawah 1% dari PDB. “Asuransi tidak hanya berbicara soal risiko, tetapi juga ketahanan finansial jangka panjang,” jelasnya sambil memperkenalkan berbagai produk perlindungan yang dirancang untuk segmen produktif.
Setelah itu, forum dilanjutkan oleh Zulfan Adam, SVP Divisi Gadai PT Pegadaian, yang memperkenalkan transformasi Pegadaian dari lembaga keuangan konvensional menjadi akselerator inklusi keuangan melalui berbagai layanan gadai modern. Ia menunjukkan bagaimana Pegadaian kini mampu melayani seluruh segmen usaha, dari ultra mikro hingga korporasi besar, dengan pinjaman mulai dari Rp 50.000 hingga Rp 300 miliar. Selain itu, ia juga menyoroti program, seperti Gadai Bebas Bunga dan Gadai Peduli yang dirancang untuk segmen masyarakat rentan, seperti buruh, pelajar, dan ibu rumah tangga. “Kami hadir bukan sekadar pemberi pinjaman, tetapi mitra finansial yang adaptif dan inklusif,” tuturnya.
Pemaparan materi oleh Sunar Basuki, Direktur Operasional PNM
Sebagai pembicara penutup, Sunar Basuki, Direktur Operasional PNM, memaparkan pendekatan community-based empowerment melalui Program Mekaar dan PKU (Pengembangan Kapasitas Usaha). Ia menekankan pentingnya mendampingi pelaku usaha secara berkelanjutan, mulai dari pembiayaan hingga pembinaan karakter dan literasi digital. “PNM telah menjangkau lebih dari 14 juta perempuan pelaku usaha mikro, dan ini bukan hanya soal angka, tapi soal perubahan hidup,” tegasnya sambil menunjukkan bagaimana sinergi BRI, Pegadaian, dan PNM dalam Holding Ultra Mikro mempercepat transformasi inklusi keuangan di Indonesia.
Webinar ini dipandu oleh Prof. Rofikoh Rokhim, Ph.D., dan dibuka oleh Prof. Amin Wibowo, Ph.D., Ketua APMMI, yang menegaskan pentingnya keterlibatan akademisi dan mahasiswa dalam memahami dinamika sistem keuangan nasional.
Dr. Keni, S.E., M.M., Kaprodi MM Untar, menambahkan, “Kegiatan ini selaras dengan visi Program Studi MM Untar untuk menjadi program studi magister manajemen entrepreneurial unggul yang memiliki integritas dan profesionalisme di Asia Tenggara. Mahasiswa mendapatkan wawasan nyata dari para pemimpin industri, memperkaya perspektif mereka sebagai calon pemimpin bisnis masa depan.”
Partisipasi aktif mahasiswa MM Untar dalam kegiatan ini mencerminkan komitmen institusi dalam membangun lulusan yang adaptif, berintegritas, dan siap berkontribusi nyata di sektor kewirausahaan, keuangan, dan pemberdayaan ekonomi masyarakat.