Program Studi Magister Manajemen Universitas Tarumanagara (MM Untar) menyelenggarakan Webinar dengan tema “Beating the Third-Generation Curse in the Family Business – Let’s Learn from The Tycoon” secara daring melalui Zoom pada Senin (26/09/2022). Acara ini menghadirkan Dr. Hadi Cahyadi, S.E., MBA., MCL., seorang Managing Partner di Helios Capital sekaligus Dosen FEB dan MM Untar sebagai narasumber serta dipandu oleh Dr. Hetty Karunia Tunjungsari, S.E., M.Si., dosen MM Untar selaku moderator.
Direktur Program Pascasarjana Untar, Prof. Dr. Ir. Agustinus Purna Irawan, M.T., M.M., IPU., ASEAN Eng., dalam sambutannya menyoroti pentingnya acara ini untuk mendapatkan informasi, wawasan, dan pengalaman dari profesional. “Kita perlu memahami bagaimana menggabungkan antara bidang keilmuan secara teoritik yang kita peroleh dengan pengalaman di lapangan”, ujarnya.

Pemaparan Materi oleh Dr. Hadi Cahyadi
Dalam sesi ini, Dr. Hadi Cahyadi membahas fenomena yang sering terjadi dalam bisnis keluarga, yaitu third generation curse, di mana bisnis yang telah dibangun oleh generasi pertama dan berkembang di tangan generasi kedua, sering kali mengalami stagnasi atau bahkan kemunduran di generasi ketiga. Beliau menjelaskan berbagai faktor yang menyebabkan fenomena ini terjadi, termasuk kurangnya kesiapan generasi penerus dalam mengelola bisnis, tantangan dalam mempertahankan visi perusahaan, serta konflik internal dalam keluarga. Selain itu, strategi untuk memastikan keberlanjutan bisnis keluarga juga dibahas, mulai dari tata kelola perusahaan yang baik, perencanaan suksesi yang matang, hingga penguatan kepemimpinan generasi penerus.
Acara ini mendapatkan respons positif dari peserta yang berasal dari berbagai latar belakang, termasuk mahasiswa, akademisi, serta para pelaku bisnis keluarga. Diskusi interaktif dan sesi tanya jawab yang berlangsung semakin memperkaya wawasan peserta mengenai strategi mempertahankan bisnis keluarga agar tetap sukses lintas generasi.
Prodi MM Untar terus berkomitmen untuk menghadirkan program akademik yang relevan dengan perkembangan industri.